annyeong Chingu ... lama ngga baca ff ku yah... ehhehee..maklum hari libur segalanya jadi ikut2an libur... btw q mw curat dlu... tadix aku mau terbitin 7 chapter langsung....tp tiba2 td kena oglangan alias mati listrik ... dan cling ... chapter ke 7 yang hampir selese .... hilang begitu saja...so chapter 3-6 tetetp aku terbitin...mianhaeyo...aju Mianhaeyo ...
The Name I loved chapter 3 [Dong DaeMun insiden].
Seorang remaja namja sedang berdiri mengamati Rompi yang di pajang di butik itu, sepertinya dia ingin mengambil rompi itu namun tak bisa, karena barang belanjaannya sangat banyak dan tangannya sudah penuh membawa beberapa buah tas yang entah isinya apa saja. Lalu dia letakkan tas-tas belanjaan itu saat ia akan mengambil rompi itu, tibalah seorang yeoja yang langsung mengambil rompi itu dengan cepat ia meraih rompi yang terletak di cantelan pakaian paling depan dan sepertinya tinggal satu. Lalu yeoja itu pergi tanpa merasa bersalah, namja itu sedikit gemas melihat tingkahnya dan berteriak. “ hei, maaf sepertinya kau mengambil barang milikku ! ! ! ”. Yeoja itu berhenti lalu membalikkan tubuhnya.
“maaf, aku tidak merasa mengambil barang milikmu” kata yeoja itu dengan senyuman yang sangat manis, namun yeoja itu tak sedikitpun tergoda dengan senyum manis sang yeoja.
“sepertinya rompi biru yang kau pegang, sudah menjadi milikku sejak 45detik tadi. Tapi kau malah mengambilnya. Ayo kembalikan padaku ! ! !” bentak namja itu dengan wajah yang seram.
“oh..ini.?? huh?? Kata siapa ini milikmu? Setahuku jika masih tergantung di sini berarti belum milik siapa2. Sydahlah aku tak ada waktu bercanda dengan mu. Masih banyak urusan yang harus aku kerjakan. Lagian kau juga sudah belanja banyak.” sang Yeoja menjawab dengan lemah lembut tak lupa bonus senyuman yang sangat manis sekali. Akhirnya Yeoja itu pergi meninggalkan namja di tempat kejadian perkara.
“Ya...Ya...Ya...kau curang itu milikku ! ! ! kembalikan padaku ! ! aishhhhh !!! belum ada orang yang memperlakukanku seperti ini. Mungkin dia yeoja yang kuper dan tak pernah nonton TV. Kalo dia pernah nonton TV setidaknya 1 kali, pasti dia akan melihatku di TV. Sungguh menyebalkan sekali dia ! ! ! Tuhan,,, semoga aku tak pernah kenal dengan orang sejenis dia.” Keluh Namja yang masih berdiri di TKP. Sedangkan Yeoja sudah mulai meninggalkan toko itu.
“Aigooooo... baru kali ini aku di beginikan, dan baru kali ini juga aku pulang tanpa hasil ! ! ! Aigooo” dengan menyetir mobil dia mengeluh sepanjang jalan. Karena Namja itu terasa lapar karena mengoceh dari tadi, ia memutuskan untuk berhenti di sebuah cafe untuk memesan makanan dan secangkir coffe di sana. Walaupun banayk meja privasi, namun namja itu lebihh suka duduk di bar sambil melihat aksi koki yang memasak di dapur yang hanya di batasi menggunakan kaca transparan, dia duduk di tengah bar dan mulai melihat2 menu yang ada. “starberry bliss satu, 1roti dadar gulung ngga pake saus” pesan namja itu. Tak lama kemudian di sebelah si namja ada seorang yang memesan makanan.
“satu cream soup, 1 roti dadar gulung pake saus, 1 porsi cryspy dubu[tahu] dan 1 porsi cryspy chicken yang kecil, kentang goreng.ehm ... minumnya strawberry bliss saja.” Pesan seorang yang duduk di sebelah si namja.
“aigooo ! ! ! ada yeoja yang makannya sebanyak ini?? Aku yakin dia pasti sangat gemuk ... hahahahaa ! ! !” kata si namja dalam hati, dia berkata getitu karena belum melihat sosok yeoja itu. Setelah dilirik dari bawah, tak sedikutpun lemak tebal menempel di tulangnya. Sampailah lirikan namja itu di wajah sang yeoja. Dan jeng...jeng... ! ! ! ! !
“aigoooo ! ! ! kenapa aku harus bertemu kamu lagi??? Aku mau pindah saja ! ! !” kata Namja itu sambil celingukan kanan kiri. Walaupun kursi2 itu kososng, namun di atas mejanya sudah tertulis bahwa meja telah dipesan. Ow ow ow ow ! ! ! sangat menyedihkan bagi Namja itu harus berdampingan makan dengan yeoja yang di bencinya. Dia tak mungkin pergi tanpa memakan makanan pesanannya yang ia tunggu-tunggu. Terpaksanya si Namja tetap duduk di singga sana. Dengan wajah di tekuk namja itu setia mengunggu pesanannya.
“hei... ! ! ! kalau tak mau dekat aku, saat ini juga aku akan beranjak dari tempat ini” si yeoja menggoda namja itu.
“huh ! ! ! siapa yang mikir begitu.. ih sok tau ! ! ! aku begini karena ulah kau tadi. Aku jadi pulang dengan tangan hampa” kata namja itu dengan kesal.
“mwo?? Belanjaan segitu banyaknya kau bilang tak membawa hasil apa-apa??? Sesange ! ! ! orang macam apa kau??? Belnja segitu banyaknya tapi ttp di anggap tak berbelanja ! ! ! ”
“terserah aku mau anggap apa belanjaanku. Dari pada kau ! ! ! yeoja macam apa kau, makannya seperti tak pernah makan 1 abad. Ih ! ! ! aku yakin tidak satupun namja tertarik dengan yeoja sepertimu yang suka makan ! ! !” ejek si namja menusuk hati Yeoja itu. Sementara yeoja itu tak menghiraukan perkataannya lagi karena perkataan namja yang menusuk sekali di hati yeoja itu.
Setelah mereka selesai menyantap makanan mereka pulang ke rumah masing-masing.
In Munhwa school.
Hyu Na datang dengan wajah berseri-seri , dia mencari kedua sobat barunya yaitu Eum Ji dan Gae Hya. Pertama, dia menemukan Eum Ji yang sedang membaca di sebuah ruangan yang besar sekali dengan bau kertas-kertas kuno dan debu-debu yang menempeli buku2 kuno. Itulah perpustakaan Munhwa yang paling Tua, di dalam perpustakaan itu tersimpan buku, kitab dan lain2 yang sudah kuno2. Itulah tempat fav. Eum Ji, dia berdiri di pojokan dan sedang membuka buku mengenai sejarah diberdirikannya Munhwa High School. Dari depan Hyu Na memanggil Eum Ji
“eum Ji ah ... sudah lama kau berdiri di situ??”
“kelihatannya?? Sudah 200 halaman buku ku baca berarti .....”
“berarti kau sudah lama berada di situ...”
“salah ! ! !” kata Eum Ji tetap membaca bukunya
“Mwo?? lalu??” tanya Hyu Na penuh dengan rasa kaget karena 200 halaman dia sudah baca, harusnya sudah lama di berdiri di situ.
“baru 5 menit aku di sini, tiba-tiba aku menemukan buku ini ya sudah aku baca sekalian.”
“mwo, mwo, mwo ?? omo omo omo ... apa kamu gila??”
“hem.. tidak juga. ”
“aneh sekali temanku yang satu ini, tapi tak apa lah” jawab Hyu Na dengan rasa yang aneh.
“kalau kau berteman dengan orang2 seperti ku dan Gae Hya, kamu wajib waspada dan bersabar” kata Eum Ji sambil memandang Hyu Na dengan tatapan yang tajam. Di lanjutkan dengan tawa ledekan karena usahanya menakut-nakuti Hyuna berhasil. Wajah Hyu Na sudah mulai pucat karena Eum Ji jadi dia mengajak Hyuna untuk keluar dari tempat yang paling di benci seluruh siswa Munhwa termasuk Gae Hya yang sejenis dengan Eum Ji. Namun bisa di bilang Enm Ji adalah seorang yang penggila baca. Saat Eum Ji dan Gae Hya masih menjadi Yakuza2 mengerikan, Gae Hya selalu menjadikan Eum Ji sebagai jendela dunianya. Karena ya tahu sendiri seorang penggila baca. Tadinya eum Ji menganggap bacaan remaja2 sangatlah tidak berbobot. Karena yang ia baca adalah buku-buku cara melawan musuh, taktik perang, buku mengenai pedang dan semacamnya. Sampai sekarang dia masih menganggap remaja2 seumurannya gila karena telah di pengaruhi cerita-cerita remaja yang merupakan harapan kosong can mimpi yang gila. Padahal jika anak2 tahu kalau Eum Ji suka baca buku seperti itu, tak jauh beda dengan eum Ji anak2 lain pasti menganggap eum Ji seorang yang gila.
“apa kau sudah melihat Gae Hya ah” tanya Hyu Na
“gae Hya ah??” tanya Eum Ji karena baru kali ini ada anak yang berani memanggil Gae Hya dengan sebutan “ah” yang artinya menurut klan Gae Hya itu sebutan untuk orang yang status sosialnya di bawah mereka.
“ne. Siapa lagi kalau bukan Gae Hya ah” kata Hyu Na. Mendengar itu sekali lagi sepertinya Eum Ji ingin melempar Hyu Na yang sangat tidak menghormati Gae Hya sebagai Ketua Klannya.
“kau be........” belum sempat Uhm Ji meneruskan katanya...
“itu dia ! ! ! ” sahut Hyu Na sambil menunjuk seorang yeoja yang sedang duduk di bawah pohon sanagt rindang di temani dengan leppy kesayangannya. Namun betapa anehnya wajah Gae Hya tampak kurang tidur dan kurang bersemangat.
“Gae-ssi, tampaknya kau kurang bersemangat hari ini, ada kejadian apa kemarin??” tanya Eum Ji.
“ah.. tidak apa, aku hanya ... sudahlah” kata Gae Hya
“ayolah ceritakan pada kami Gae Hya, ” pinta Hyuna
“kemarin aku pergi ke Ding Daemun. Lalu aku bertemu seorang namja yang sangat menyebalkan. Lalu di cafe dekat situ saat aku akan makan, akupun bertemu dia lagi.”
“hanya itu kah ??” tanya Hyu Na
“ada satu kalimat terakhir yang ia katakan sehingga mengingatkan akan masalaluku yang kelam” kata Gae Hya dengan nada sedih.
“Gae-ssi ... lupakanlah” kata Eum Ji yang 100% tau kebenaran mengenai masalalu Gae Hya yang membunuh Min Woo oppa sang kekasih Gae Hya. (di jelaskan di bab selanjutnya)
“ah Gae Hya.. benar kata Eum Ji, lupakanlah saja. Oh iy aku punya kabar bagus. Ehm.. hitung2 untuk mengurangi rasa sedihmu Gae Hya.”
“apa itu??” tanya Gae Hya tak bersemangat.
“ehm.. begini, oppaku punya banyak tiket nonton konser SMTown di Incheon besok malam. Kebetulan oppa ku manggung di sana. Datang ya ! ! ! kau juga Eum Ji. Aku beri kalian tiket xclsive untuk 2 sahabatku yang selalu menjagaku. Sekalian aku kenalkan dengan artis2 yang konser. Eottokhae . Arachi??” kata Hyu Na
“mwo ?? kamu bisa kenalkan dengan artis2 yang tampan2 itu ?? aku pasti mau. Bagai mana dengan mu Gae-ssi.?”
“ehm...”
“ayolah. Benar jata Hyu Na. Lagian Kita belum pernah nonton beginian. Itung-itung ucapan selamat datang ke dalam dunia kita yang baru.. ayolah ! ! !” rayu Eum Ji
“ehm... Arachi. Aku akan datang besok.”
“asyikkkkkkkk” sorak Uhm Ji dan Hyu Na Bersamaan.
“nanti akan aku kenalkan dengan Tae Min oppa dan Ki oppa ”
“sungguh?? Kau kenal mereka???” tanya Eum Ji dengan penuh kebahagiaan
“ah... kamu Kuno ! ! ! mereka itu yang ku sebut sebagai Oppa ku. Yah hanya sepupu sih. Tapi kita dekat sekalo lho. Oh ya. Nanti ada Mi...............” belum selesai Hyu Na bicara, percakapannya di putus oleh bel sekolah tanda masuk jam pelajaran pertama di mulai.
Mereka bertiga mulai masuk kelas. Jam pertama adalah kelas Budaya. Kelas itu paling di benci siswa-siswa karena seongsaengnimnya galak dan mereka sering membolos, karena wpasti harus di suruh masuk ke perpustakaan kebanggaan Eum Ji tadi. Hari ini si pengengganggu sejati Ae Cha dan Rye Gi membolos sekolah. Dengan alasan mereka pasti berbelanja untuk nonton konser besok malam. Aigoo... betapa mereka sangat berhura-hura. Tak ada hubungannya jika kita terus membicarakan duo Ae Cha.
Saat mencari buku Min Ho tak sengaja melihat Eum Ji, dia melihat betapa cepatnya Eum Ji membalik-balik buku. Dia mendekati Uhm Ji.
“hei. Apa kau tak suka baca buku itu ya?”
“huh?? Suka ! aku sedang membacanya” kata Eum Ji dengan ketus dan tetap membaca bukunya
“oh.. ya sudah maaf kalau aku ganggu” akhirnya Min Ho pergi meninggalkan Eum Ji.
“eum Ji. Kenapa kau biarkan dia” kata Gae Hya
“Gae-ssi aku takut, kalau aku menyukainya. Dia begitu baik dan aku tak mau menyakitinya”
“hei ! kalau begitu mengapa kau lepas? Kau tau, kesempatan bisa datang 2x namun itu jarang kita temui”
“tak semua orang bisa mengerti keadaan kita. Lagi pula kita takkan pernah bisa lari dari mereka”
“kau benar ! lakukanlah apapun yang menurutmu benar. Aku sendiri takut jika kejadian Min Woo oppa terulang lagi. Makannya sebisa mungkin aku jauh dari teman2 baru kita”
“bagaimana dengan Hyu Na?”
“mereka tak akan menyantap mangsa seperti Hyu Na. ”
“apa kau yakin? ”
“tidak 100%. Semasa dia masih di pihak kita, akan ku jamin keselamatannya. Yang penting kita juga harus jaga jarak dengan dia dan orang-orang sekitar kita”
“Arraseo. Mereka belum tentu bisa kita percaya 100% ” percakapan mereka tutup dengan berakhirnya perkataan Eum Ji, karena Gae Hya emmberi tanda untuk diam. Ternyata Gae-ssi tau kalau ada seorang yang menguping pembicaraan mereka.
“pasti dia lagi (Min Ho)” kata Eum Ji
“bukan dia ada di sebelah sana” kata Gae-ssi menunjuk Min Ho yang jauh dari mereka.
“siapa lagi ini ! ! !” kata Eum Ji sambil membawa bukunya dan pergi dari situ meninggalkan Gae Hya sendiri di situ.
“hei kau tidak membaca?” Gae Hya di kejutkan dengan sesosok Jin Ki yang tepat di belakangnya sambil menyodorkan buku tebal untuk gae Hya.
“kalau kau tak terlihat membawa buku, saengsngnim akan mengeluarkan mu dari kelas”
“Jin Ki-ssi apa kau memperhatikanku?”tanya Gae Hya dengan wajah yang teliti.
“aku ketua kelas budaya di Munhwa, jadi aku memperhatikan setiap siswa dan takkan membiarkan salah seorangpun di keluarkan dari kelas gara2 tak mematuhi peraturan” jawab JinKi lalu melewati Gae Hya tanpa rasa gugup sedikitpun.
“aku harus waspada pada anak ini.” Kata Gae Hya pada dirinya sendiri.,
The Name I loved chapter 4 [I Kill My First Love]
New cast : No Min Woo as Gae Hya’s namjachingu
[FLASH BACK]
“Min Woo oppa maafkan aku” kata Gae Hya pada Min Woo
“bunuhlah aku Gae hya. Tak apa, jika kematianku dapat membuatmu tetap hidup” kata Min Woo oppa yang berdiri lemas dengan kepala tertunduk, karena ia tak tahan emlihat wajah Gae Hya yang tertekan.
“ayo Gae Hya. ! bunuh Min Woo. Dan aku akan bebas. Setelah kau bunuh Min Woo, aku tak akan mengejarmu dan orang-orang di sekitarmu.” Kata seorang sambil mengeluarkan jurus senyum sinis dan licik Namja itu bernama Lee Joon.
Gae Hya tak tahan karena tekanan yang sangat dalam. Antara membunuh Min Woo atau menyerang balik Lee Joon. Kalau Dia menyerang balik Lee Joon, pasti dia mati karena ada puluhan anak buah Lee Joon yang mengelilingi mereka bertiga. Gae Hya sudah penuh luka lalu dia menangis untuk yang pertama kalinya setelah keluarganya di bunuh oleh ayah Lee Joon dahulu kala. Dia menancapkjan pedang ke tanah untuk menahan tubuhnya yang lemas tak berdaya.
“oppa, nega nahante eottokhae gereol su inni ?? ( knapa kau tega lakukan ini padaku)”
Semua anak buah Lee Joon waspada kalau2 Gae Hya malah serang balik.
“apa kau tak tahan bunuh Min Woo yang telah menipumu? Apa kau sakit? ” Lee Joon kembali membuat hati Gae Hya panas. Namun Gae Hya tetap tertunduk memegangi pedangnya. Napas Gae Hya terengah-engah di tambah tangisan dan sakit hati yang sedang Gae Hya rasakan saat itu, membuat hatinya semakin panas, sakit, marah, sedih semua bercampur menjadi satu.
“ayo Gae Hya. Bunuh aku, karena aku telah menipumu. Aku telah bersekongkol dengan Lee Joon untuk membuat mu seperti ini” inilah pengakuan dari Min Woo.
Tadinya Min Woo adalah anak buah Lee Joon yang di suruh mendekati Gae Hya, lalu dia berhasil dan sekarang Gae Hya jatuh karena cintanya pada Min Woo. Sebenarnya seiring berjalannya waktu Min Woo pun mulai jatuh cinta pada Gae Hya. Namun Lee Joon Tau akan datangnya cinta diantara mereka makadari itu Lee Joon segera meneyelesaikan permainannya dengan mengadu Gae Hya dan Min Woo. Karena Min Woo merasa bersalah pada Gae Hya maka ia rela di bunuh Gae Hya untuk menebus kesalahannya. Namun Gae Hya tak kuat untuk membunuh sendiri cinta pertamanya yang malah membuatnya sakit.
Semua terdiam, Gae Hya mulai berdiri dan mengarahkan pedangnya pada Min Woo.
“ayo Gae-ssi yang trhormat. Anda di perkenankan membunuh penghianat seperti Min Woo. Dan setelah itu permainan kita usai sampai di sini.” Kata Lee Joon tak sabar menunggu pertunjukan bunuh menbunuh antara dua orang yang sebenarnya saling menyayangi.
Gae Hya mendekat, mendekat, mendekat dan pucuk pedang Gae Hya sudah 5cm di depan jantung Min Woo.
“aku pantas mati untukmu Gae Hya sampai kapanpun aku akan selalu meletakkan dirimumu di hatiku” kata Min Woo
Tangan Min Woo mulai mendekati tangan Gae Hya yang sedang memegani pedang dengan erat. Lalu Tangan Min Woo yang lebih panjang dari Gae Hya sudah menyentuh tangan Gae Hya. Diapun kaget tangan Min Woo sangat erat memegangi tangan Gae Hya, lalu beberapa saat, mereka saling memandangi wajah mereka satu persatu, mata mereka pandangai.
“selamat tinggal Gae Hya” ucap Min Woo dengan mulai mendorong tangan Gae Hya ke arah jantungnya. Lalu perlahan ia memeluk Gae Hya dengan pedang tertancap di dadanya. Dan membisikkan suatu pada Gae Hya.
“setelah ini larirah dan jangan pernah kembali ke dunia ini lagi. Karena setelah ini Lee Joon akan tetap membunuhmu” kata Min Woo
Gae Hya pun sadar bahwa pedang sudah tertancap di dada Min Woo, dan sebentar lagi dia akan pergi meninggalkan Gae Hya selama-lamanya. Namun Gae Hya belum siap dengan kepergian cinta pertamanya. Dia masih tetap memeluk Min Woo dengan pedang masih tertancap dan darah Min Woo mengaliri pedang Gae Hya yang mengkilap.
“oppa kita kan bisa pergi bersama. Kenapa kau lakukan ini padaku? Ini sakit oppa, kau tak tahan jika tak ada kau. Bagai mana aku nantinya? Aku tak bisa......” tangis Gae Hya pada kematian Min Woo. Namun Min Woo tak mendengar lagi dan pelukannya untuk Gae Hya yang etrakir kalinya sudah terlepas. Semua orang terdiam, Lee Joon pun terdiam meliah Gae Hya dan Min Woo yang sudah tak bernyawa lagi. Hanya ada suara angin laut, ombakpun sepertinya sedang ikut menyaksikan kematian Min Woo.
Gae Hya meletakkan Min Woo di pasir pantai yang putih dan mencabut pedang di dada Min Woo.
“oppa sepertinya sekarang aku tak memiliki alasan untuk hidup.” Kata Gae Hya sambil menatapi Min Woo untuk terakhir kalinya. Setelah itu pandangannya berubah arah 60derajat, yaitu menuju Lee Joon.
“Lee Joon, aku memang wanita seperti Yuri namun sayangnya aku bukan Han YuRi yang memiliki perasaan wanita utuh. Kau tahu dari dahulu hatiku keras dan takkan pernah hancur hanya karena kau permainkan perasaanku seprti ini. Dan kau tahu keputusan ku? aku belum bisa memaafkan mu atas semua ini. ”
Mendengar kata Han YuRi, ekspresi wajah lee Joon dari bahagia menjadi marah, karena YuRi adalah kekasih Lee Joon yang tak sengaja di bunuh Gae Hya karena awalnya dia ingin membunuh Lee Joon namun malah Yuri Menghalangi dan alhasil yang mati bukan Lee Joon namun YuRi.
Dengan wajar marahnya dia mulai memberi tanda untuk menghabisi Gae Hya dengan mengangkat tangannya. Lalu Lee Joon pergi dari tempat kejadian perkara, karena Gae Hya menyebut nama Yu Ri, Lee Joon jadi semakin marah pada Gae Hya.
Di tempat kejadian perkara, Gae Hya berusaha mati-matian menembus anak buah Lee Joon yang siap dengan pedangnya. Namun akhirnya Gae Hya bisa lari dan pergi jauh dari tempat itu. Dan tak akan pernah kembali lagi.
Itulah sebabnya mengapa Gae Hya memilih keluar dari kehidupannya yang kelam. Sampai saat ini Gae Hya tak bisa membiarkan hatinya tersentuh oleh cinta lagi. Gae Hya menganggap dirinya adalah keledai jika dia bisa jatuh cinta lagi. Karena satu-satunya yang membuat dirinya lemah dan dapat terjatuh karena cinta.
“aku berjanji ! tak akan jatuh cinta lagi sebelum ada bukti bahwa cinta merupakan sebuah kekuatan yang tiada bandingannya,” itulah janji Gae Hya.
# # #
Saat ini, di teras rumag Gae Hya.
Dia berdiri memandangi hujan yang menetes dari atap genting rumah Gae Hya yang sangat tradisional.
“aku berjanji ! tak akan jatuh cinta lagi sebelum ada bukti bahwa cinta merupakan sebuah kekuatan yang tiada bandingannya,”
“apa benar ? janji itu mengutukku, sehingga menjadikan hati ku keras seperti ini. Semenjak Min woo oppa meninggalkan aku sendiri, rasa itu tak pernah ku dapat lagi. Aku merindukannya. Min woo oppa, apa kau melihatku berdiri di sini? Aku ingin kau ada oppa !” batin Gae Hya dengan tatapan yang kosong dia masih berdiri di temani rinai hujan yang ramai, membuat seakan hidup Gae Hya tak sesepi yang biasa ia rasakan setelah Min Woo oppa pergi. Ia belum pernah menangis lagi setelah tangisan terakhir itu [kematian min woo oppa].
# # #
“yeoboseyo? Bisa bicara dengan Gae Hya?” kata seseorang di telepon
“ne, ini Gae Hya. Ada apa Hyu Na?”
“lho ! kamu lupa ya? Malam ini kan kita akan pergi. Jam 6 sore aku jemput rumahmu ya ! rumah mu mana?”
“tak usah, kau jemput aku di asrama eum Ji saja.” Jawab Gae Hya yang tak ingin ada orang lain tahu rumahnya.
“ehm.. wae ? bukannya enak di rumahmu. Tapi ya sudahlah tak apa, 6ssi (jam 6) ontime ya !arachi ??”
“arachi! ”
“ehm.. ok dch.. ttomanayo !”
“ttomanayo” telepon pun di tutup
“noona, anda mau pergi ya?” tanya Tae Yang
“ne, tolong bilang pada bibi Alvie, jangan khawatirkan aku. Aku hanya pergi nonton konser ”
“ye, algessemnida”. Tutup percakapan anatara Tae yang dan Gae Hya.
“setelah ini, aku akan berusaha men jadi wanita biasa. Tanpa pedang dan tanpa berdau fisik. Itulah wanita yang selalu ingin di lindungi” kata gae Hya di depan kaca. “ya aku akn coba untuk mencari perlindungan”
“lagian aku juga ngga jelek2 amat.” Hibur dirinya sendiri.
The Name I loved chapter 5 [He’s Back]
Di asrama Eum Ji.
“setelah ini, aku akan berusaha men jadi wanita biasa. Tanpa pedang dan tanpa berdau fisik. Itulah wanita yang selalu ingin di lindungi” kata gae Hya di depan kaca. “ya aku akn coba untuk mencari perlindungan”
Sebenarnya, di asrama Eum Ji tak boleh ada tamu di atas jam 7 sore., makanya Gae Hya datang jam 4 sore, lama jarak watunya, tapi Gae Hya sedang ingin curhat dengan Eum Ji. Jadi jam 4.30 dia samoai di asrama. Di korodor ia melihat Ae Cha dan Rye Gi yang sedang ribut masalah naonton nanti malam.
“hei... ternyata anak kuper seperti kau mau ikut nonton juga?” ejek Rye Gi
“pastinya donk Rye, dia kan ingin ikut-2an seperti kita. Tapi kayknya ngga pantes deh !”
“hahahahahahaaa” tawa Ae cha dan Rye Gi bersama2.
“sudah ah ! ayok Rye Gi kita caw dari sini ! nanti Lee Oppa nunggu aku kelamaan ”
“ayuk ! nanti Mir juga lama menunggu ku.kalau di tanya telat, Masak aku harus jawab gara-gara ketemu orang kaya Gae Hya”
“hahahahhaaa” tawa mereka berdua sambil berlalu dari hadapan Gae Hya.
Gae hya pun hanya bisa tersenyum menganggap mereka itu tak penting. Tapi memang mereka tak penting bagi Gae Hya. Sesampainya di kamar Eum Ji ternyata Hyu Na sudah datang dan mengajak Eum Ji menggosip. Gae Hya menahan tawanya melihat wajah Eum Ji yang aneh. Eum Ji bukan tipe orang yang suka menggosip, dan dia bukanlah seorang yang suka bercerita. Sebalikmya Hyu Na suka sekali bercerita dan menggosip. Gae Hya pun mulai bergabung
“hei sedang menggosip apa ?” tanya Gae Hya
“hei, kau benar mau tau Gae-ssi? ” tanya Eun Ji
“uhu ! begini2 akujuga suka menggosip seperti wanita2 lain” kata Gae Hya sambil tertawa dan Hyuna mulai menceritakan gossipnya.
“aku tadi mendengar Ae Cha dan Rye Gi juga mau nonton Konser itu. Terus mereka memamerkan tiket VIPx yang ia dapat dengan memohon2 pacar mereka untuk membelikannya. Padahal aku mendaptkan secara Cuma-Cuma malah di tawari. Aku yang begitu saja diam. Huh mereka memang tak mau dikalahkan”
“iya ! aku tadi juga bertemu. Terus dia mengejek aku, memangnya anak seperti mereka bisa punya pacar ya? Aku yakin 100% pacar merekja hanya memanfaatnkan mereka” kata gae hya. Eum Ji pun Kaget mengapa Gae Hya bisa menjadi penggosip. Mendengar seperti itu Eum Ji tak mau kalah
“Ae Cha dan Rye gi memang cocok. Lagian apa kalian tau rahasia mereka, kenapa mereka bisa mendapat cowok keren? ” kata Eum JI
Hyu Na dan Gae Hya serentak menatap Eum Ji, tak seperti biasanya dia menanggapi gossip yang terucap.
“huh? Kau bisa ya ....?” tanya Gae Hya Heran
“ah ! ! ! aku kan seperti wanita lainnya ! yang suka bergossip” kata Eum Ji
“hahahahahaaaa” tawa mereka.
Tak terasa sudah hampir 5ssi (jam 5) sore. Maka dari itu mereka bergegas berangkat ke tempat konser dengan mobil Hyu Na yang sanagt Mewah.
Sesampainya di sana sudah sangat penuh dan sesak, mereka berdesak2kan untuk menuju loket pembayaran yang setelah loket pembayaran mereka baru boleh masuk lewat pintu masuk di sebelah loket. Karena mereka bertiga mendapatkan tiket secara Cuma2, maka masukpun dengan Cuma-Cuma. Hyu Na menelepon seorang
“yeobosseo, oppa ! aku sudah di sini dengan temanku tapi sangat penuh, aku harus lewat mana.... oh nene ne ! algessoyo. Aku akan segera ke situ”
“kau telepon siapa?” tanya Gae Hya
“oh. Tae Min oppa. Dia menyuruh kita lewat pintu itu” sambil menunjuk ke sebuah pintu kecil.
“huh? Pintu itu? Sama saja kita harus menembus kerumunan itu !” kata Eum Ji
“hah ! menurut saja kau ! yang penting kita tak perlu antre. hahahahaaa” kata Gae Hya
Akhirnya mereka mulai berusaha menembus kerumunan remaja-remaja yang tergila2 dengan artis favorit mereka.
“ihiau ! ! ! baru kali ini aku harus menembus kerumunan” kata Gae Hya bahagia karena dia belum oernah seperti itu. Biasanya banyak bodyguard yang memisah kerumunan jadi Gae Hya bisa cepat berjalan tanpa halangan. Saja dia tak pernah yang namanya nonton konser. Ada nonton konser orchess di Rusia saat pertemuan para mafia-mafia *sangar & garang*
Akhirnya mereka sampai di sebuah pintu dan Hyu Na membukanya. Di sana masih banyak pintu, lalu Hyu Na mengeluarkan ponselnya lagi. “yoboseo ! ! ! Oppa ... aku sudah masuk tapi masih banyak pintu. Aku masuk ke pintu no berapa?... uh .. ne ne ne annyeong” Hyu Na menutup teleponnya
“sebelah sini” Hyu Na menunjukkan jalannya. Lalu tibakah di sebuah Pintu coklat tua yang bertuliskan “SHINee” hahahahaaaaa
Lalu Hyu Na membuka Pintu itu. Di dalam sudah ada “kau tau sendiri kan ??? ahay”
“yeodongsaeng ! ! ! gajja .. kemari kau sudah aku tunggu2” kata seorang Namja dengan rambut coklat di potong sebahu.
“a.. oppa ini chingudeul ku yang selalu aku ceritakan itu”
“oh ini ya. Hai je iremen Tae Min imnida” kata Tae Min
Sedangkan Gae Hya dan Eum Ji hanya bengong apalagi Eum Ji melihat ada Min Ho di sana. Orang yang paling menyebalkan bagi hidup Eum Ji.
“gae Hya imnida” sambil membungkukkan badan
“Eum Ji Imnida”
“hei ternyata kalian datang. “kata Min Ho dengan memandangi Eum Ji
“hai oppa, Ki oppa dan Onew oppa mana??” tanya Hyuna pada Tae Min
“ah, Ki kau tahu kejadian kemarin? Dia sedang sedih dan mereningi nasibnya. Hahaha biarkan saja dia. Dan Onew sedang menemani istri tercinta (ki)”
“lho. Bagaimana dengan konsernya, kalau Ki oppa begitu?”
“ah nanti juga di sadar sendiri” kata Jung Hyun yang langsung nimbrung.
“oh iya. Sebentar lagi kita manggung. Ayo cepat ! ” kata Min Ho mengingatkan
“hai aku tiba2 ingin pipis. Di mana toiletnya” tanya Gae Hya
“aduh,sebentar lagi padahal mau mulai. Kenapa tak dari tadi” kata Eum Ji
“aduh... kan kebelet pipisnya sekarang bukan tadi”
“ehm... kau keluar dr pintu lalu belok kanan di pojok ruangan itu toilet” jelas Jung Hyun *baik sekali dia*
“nanti kalau kita sudah tak ada di sini, kau langsung aja ke pintu no 7 di situ kita akan tunggu kamu.oke” kata Hyuna dan Gae Hya pun mengangguk cepat dan melepas rompi dan tasnya lalu melemparnya begitu saja di sofa karena kebelet pipis yang tak tertahankan.
“hahahaaa.. teman kamu yang satu itu jujur sekali Hyu Na” kata Jung Hyun.
“sepertinta Gae-ssi sedang membiasakan diri menjadi orang biasa. Aku juga harus seprti Gae Hya.” Batin Eum Ji karena dia tau kalau seorANG Gae Hya saat menghadapi musuh, dia tak akan bilang kebelet pipis dengan sejujur-jujurnya, lalu melempar pedangnya begitu saja seperti dia melempar rompi dan tasnya. cepat sekali Gae Hya menyesuaikan keadaan.
Saat mereka mulai menuju stage, giliran Key dan Onew masuk kedalam rest room, dan mata Key berbinar2 melihat barang yang sangat ia impikan tergeletak begitu saja.
“sesange ! ! ! seperti turun dari surga” kata Ki
“huh? Apanya yang turun dari surga” tanya Onew dengan rasa aneh, bingung dan sebagainya.
Lalu Key mengambil sehelai rompi yang ia impikan. Lalu di pakainyarompi itu. Disentuh2 pula rompi itu sambil berkata “sesange ! ! ! THX GOD. Ini memang milikku. Hyeong sekarang sudah lengkap. Ayo kita konser” Onew hanya menggelengkan kepalanya lalu mereka menuju stage untuk konser.
Tak lama setelah Onew dan Key pergi, Gae Hya menuju Rest Room untuk mengambil rompi dan tasnya. Dan betapa kagetnya, Rompi yang dia beli kemarin hilang begitu saja. Bukannya tasnya yang hilang tapi ,alah rompinya. Dia kebingungan mencari benda kesayangannya yang penuh dengan sejarah. Gae hya putuskan untuk menyusul Hyu Na dan Eum Ji saja. Setelah bertemu sobat karib, Gae Hya menceritakan rompinya yang hilang. Awalnya mereka tak terlalu peduli namun setelah melihat penampilan Key oppa ...
“key oppa ! ! !” teriah Hyu Na
“ah.. aku sedang tidak membicarakan oppa mu yang aneh itu tapi ...”
Eum Ji menepuk pundak Gae Hya dan menunjuk Key oppa yang dengan bahagianya sedang menyanyi diatas panggung dengan Rompi yang Gae Hya kenal.
“itu dia rompi ku ! ! !” teriak Gae Hya karena keadaan ramai saat itu.
Awalnya Gae Hya ingin mengambilnya, dia kehilangan kesadaran namun tangan gae Hya di tahan oleh Hyu na dan Eum ji.
“hei sadar ! kau bisa mempermalukan dirimu sendiri hanya karena rompi” kata Eum Ji yang tau tabiat buruk gae Hya yang terkadang suka kehilangan sadar. Kalau sudah begitu, Hyu Na pasti emngalihkan perhatian agar tidak melihat perform oppa nya yang memakai rompi kebanggaan Gae Hya.
“Gae Hya, lihat Ae Cha dan rye Gi membawa pacarnya” alih hyu Na
“mana ?” tanya Gae Hya setelah Hyu Na menunjukkan Pacar Ae Cha. Seprtinya Gae Hya tak asing dengan potongan rambut itu. Setelah pacar Ae Cha, enoleh belakang Gae Hya baru sadar siapa dia enarnya. Melihat wajah nama itu membuat hati Gae Hya sakit. Lalu ia putuskan untuk keluar ruangan. Sesampainya di garasi dia hanya berdiri dan menyandarkan badannya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Lalu dia lepas tangan kanannya lalu dia pandangi tangannya yang dahulu pernah membunuh Min Woo. Dia teringat lagi mengenai masalah Min Woo dengan tangan yang berlumuran darah Gae Hya mengusap wajah seorang yang sangat ia sayangi. Gae Hya tak mau lagi seperti itu.
Dengan kepala tertunduk dan badanyang masih ia sandarkan di dinding dengan nada yang melemah. Ia berkata “aku takakan mengusap wajahnya dengan tanganku yang berlumuran darahnya untuk yang kedua kalinya. Lee Joon, tak puas kau sudah hancurkan hidupku?”Tiba-tiba ada seorang yang berkata di depannya
“aku belum puas sebelum kau menemani Han Yuri”
Gae hya tau siapa yang adtang dia menjawab dengan tetap tertunduk
“kalau begitu, kirimkan aku untuk dia”
“tak semudah itu. Aku ingin kau merasakan pahitnya dan sakitnya diriku selama ini”
“sudah aku rasakan hei. Apa kau bodoh dan tak bisa berpikir?”
“hehe .*tawa sinis*. aku ingin kau merasakan yang lebih sakit”
“aku tak mau berurusan denganmu lagi” kata Gae Hya lalu mengangkat kepalanya dan tanpa memandangnya dia pergi.
The Name I loved chapter 6 [watta stupid girl]
“sudah aku rasakan hei. Apa kau bodoh dan tak bisa berpikir?”
“hehe .*tawa sinis*. aku ingin kau merasakan yang lebih sakit”
“aku tak mau berurusan denganmu lagi”
“bagai mana dengan ini” tantang Lee Joon dilanjutkan melemparkan satu pukulan untuk Gae Hya pada pipi Gae Hya yang tembem. *tidak berperi kemanusiaan*
Gae Hya hanya tersenyum melihat Lee Joon yang Gila. Lalu Gae Hya ingin membalas dengan pukulannya namun Lee Joon lebih cepat menangkisnya.
“hei kau tak sekuat dahulu. Kini aku akan lebih bersemangat untuk menyiksamu” lalu Lee Joon memukul Gae Hya sekali lagi. Ia tersungkur jatuh saat Lee Joon akan mengangkat Gae Hya dan hendak di pukul tiba-tiba ada namja yang datang.
“hei Kau ! ! !” teriak namja itu.
“yang mulai Gae-ssi *lebay ahay* kita belum selesai. Nikmati rasa sakitmu ahahahaaa” kata Joon lalu ia pergi meninggalkan Gae Hya yang terjatuh di tanah.
“hei itu ... rompi ku” tunjuk Gae Hya pada namja itu
Sambil mengangkat Gae Hya namja itu berkata “ah...kau ini sudah sekarat gini masih saja memikirkan ini”
“aku mau di bawa ke mana” tanya gae Hya dengan suara serak dan terbatuk2.
“ke rest room lah.”
“jangan !!! bawa aku ke ... ” Gae Hya mencari ponselnya di tasnya. Lalu mengtikkan suatu alamat. Itu bukan rumah Gae Hya. Namun namja itu tetap mau mengantarnya, namja itu membantu Gae Hya berjalan namun sudah susah gara2 Lee Joon sempat menendang kakinya. Akhirnya namja itu terpaksa menggendongnya sampai mobilnya.
Di dalam gedung,
“kau dari mana saja kok ke belakangnya lama oppa??” tanya Ae Cha namja namun si namja hanya tersenyum.
Sementara, Eum Ji dan Hyu Na membicarakan kepergian Gae Hya yang tak juga kembali. Tiba2 ponsel Hyuna bergetar. Ternyata ada pesan dari Gae Hya “Hyun Na n Uhm Ji, aku pulang duluan ya ! ada hal yang harus ku kerjakan” begitu bunyi smsnya.
“fiuh .. Kebiasaan Gae Hya yang pergi tanpa alasan sudah mulai di keluarkan lagi” kata Eum ji
“iya...padahal setelah ini aku akan ajak kau makan. Padahal Gae Hya kan suka makan”
“ya sudah ! gae Hya tak usah kita ajak ” kata Eum Ji
“uhu..qita makan setelah ini lalu, besok kita goda Gae Hya, Arachi”
“ne ! arachi”
# # #
Sementara di mobil Gae Hya hanya meringis kesakitan.
“hei..panggil aku Ki Bm saja, kau ??”
“Gae Hya” jawab gae Hya sambil menahan sakit
“laki2 macam apa yang berani memukulimu?” hibur Ki Bum, namun Gae Hya tak emnjawab dan tetap saja meringis memegangi perutnya karena sakit.
“hei kau ! bodoh ! seharusnya tak usah menolongku ku !” kata Gae Hya dengan masih kesakitan
“hei ! kalau aku tak datang kau akan mati nanti. Kau ini bagaimana?”
“aku memang mau mati ! ”
“ya sudah mati saja ! ” sahut Ki Bum
“baiklah ! di luar ada sungai. Saat ini juga turunkan aku disini lalu aku akan langsung melompat”
Ki bum Kira Gae Hya bercanda. Lalu ia memberhentikan mobilnya di pinggir sunagi Hangang yang sangat besar. Dengan cepat Gae Hya membuka pintu mobil dan mencoba naik jembatan betapa kagetnya Ki Bum dengan ulanh Gae Hya. Ki Bum pun ikut keluar mobil
“hei kau sudah gila ya? Turun kau ! !” teriak Ki Bum
“aku bilang aku mau mati saja”
“jangan seprti anak kecil ah ! ! ! ayo donk turun ! ! !” Ki Bum Mulai cemas. Lalu tiba2 ada 2 sepasang manula yang sedang bercanda. Tapi tiba-tiba kakek malah memarahi Ki Bum
“anak muda, kau ini bagai mana. Kalau punya pacar harus di jaga ! ayo cepat bantu dia turun”
“aigoo.. kakek, dia bukan pacarku tapi...” belum sampai Ki Bum menjelaskan malah Ki Bum di pukul kepalanya oleh si nenek menggunakan kipas
“pokoknya aku tak mau tahu. Pacarmu ini tak boleh terjun ke sungai,” amuk si nenek
“ne ne ne. Akan saya lakukan. Ayolah ! ! ! kau harus turun ! ! ! aku janji tak akan.... ehm..tak akan.. tak akan memutuskanmu lagi .. ayolah turunlah ! ! !”
“huh ? putus? Kap....”
“aigooo...sudahlah jangan banyak bicara ! ! ! turunlah ! aku janji akan tanggung jawab ! ! !”
“huh ! mwo mwo mwo ??? ...” tanya Gae Hya tak percaya Ki bisa bilang seperti itu.
“ayolah nak, turunlah. Lagian hidupmu masih panjang. Jangan karena hal itu kau putius asa,. Kau sudah dengar kan laki2 ini mau bertanggung jawab ! ! !” kata si nenek itu khawatir
“mwo mwo mwo ??? anio .. anya ! ! aigoo ! ! ! kenapa seprti ini jadinya !” keluh Gae Hya. Ki Bum hanya bisa menahan tawanya.
“ayolah ! ! ! aku kan sudah mau bertanggung jawab...” goda ki Bum pada Gae hya
“diam kau ... sekali la... aaaaaaaaa”a Gae Hya terjatuh dan Ki Bum menangkapnya namun karena Ki Bum belun siap maka mereka ber dua terjatuh di tanah.
“wah ro mantis sekali ya kek. Dahulu kita tidak seperti itu” kata si nenek
Mendengar itu Kibum dan gae Hya yang jatuh bersama langsung melihat kedua kakek nenek itu dan cepat2 terbangun.
“hei. Kalian itu pasangan yang serasi ya ! jangan mencoba bunuh diri lagi ya nak ! hidup kalian masih panjang. Oh iya. Kalau menikah jangan lupa kami di undang ya ! rumah kami ada si seberang itu” kata si nenek
“mwo mwo siapa yang ma.......” belum sempat Gae Hya meneruskan katanya, kibum membungkam mulut Gae Hya dan menyambung jawaban Gae Hya
“baiklah nek, nanti akan kita undang. Iya kan ” sambil membuka mulut Gae hya dan memberi kode untuk mengangguk. Lalu Gae Hya pun mengangguk. Setelah itu nenek dan kakek pergi.
“sanagtlah romantis ya kita hahahaaa” goda Ki Bum sambil menggandeng gae Hya lalu memandangnya sekilas Gae Hya memukul kepalanya. Dengan segera Ki Bum menggendong gae Hya ke dalam mobil agar tidak lari lagi dan mengancam bunuh diri.
“kau ini apa apaan turunkan aku ! ! ! ” berontak Gae Hya dengan menggoyang2kan kakinya.
# # #
Tetap di mobil,
“kau ini cewek gila ! ! !”
“memang. Kau menyesal telah menolong ku?kalau iya biar aku turun di sini ! ”
Namun Ki Bum tetap meneruskan menyetir
“ayo turunkan aku ! ! ! aku yakin kau menyesal karena telah menolongku”
“hei ! ! ! kau lupa apa janjiku padamu di depan 2 orang kakek nenek itu?”
“memangnya kau mengatakan sesuatu??”
“aku akan bertanggung jawab padamu ! ! ! ingat !” kata Ki dengan gemas
“huh ! ! ! baiklah setelah kau antar aku sampai tempat itu, kau boleh langsung pulang”
Lalu mereka berdiam-diaman sampai tempat 7an.
“Sudah kau tak usah masuk.” Kata Gae Hya lalu pergi meninggalkan Ki tanpa terimakasih.
Awalnya Ki Bum tega untuk meninggalkan Gae hya namun melihat keadaan rumah yang mengerikan, KiBum menunggu sampai Gae Hya dibukakan pintu.
“rumah ini tampaknya tak ada penghuninya. Rumah kuno seprti ini pasti banayk hantunya. Ih serammm. Kenapa dia memilih ke sini dari pada ke rumahnya ya? Ah cewek aneh ! ! !. di daerah pegunungan lagi. Sepi, malam2. mengerikan”
Belum sampai di bukakan pintu, Ki Bum melihat Gae Hya terjatuh lalu secara reflek Ki bum keluar dari mobil lalu berlari menuju Gae Hya.
“ah kenapa jadi begini?” kibum mengangkat Gae Hya dan langsung saja tanpa permisi dia masuk ke rumah tua itu. Anehnya gerbang rumah tua itu jelek namun dalamnya sangat rapi dan terawat. Diangkatnya Gae Hya ke dalam dan Kibum melihat kasur gulung di sebah ruangan. lalu Kibum menggelarnya untuk tidur Gae Hya. Ki bum meilhat jam di tangannya sudah menjunjukan pukul 12 malam.
“aigoo.. mana singnal di sini tak ada sedikitpun.. bagaimana ini? Untungnya minggu ini tak ada konser lagi. Tapi mereka pasti mencari2ku. Kalau dia kutinggalkan di sini sendiri bagaimana kalau dia di makan hantu?? Ah... bangun menyusahkan, tidurpun menyusahkan..apa sih maumu ! ! !”
Lalu tiba2 dia teringat kata Gae Hya “apa kau menyesal telah menolongku??” lalu kibum menggelengkan kpalanya
“anio anio anio... aku akan tetap disini sampai kau sadar”
Lalu Ki bum menjada Gae Hya dia membasuh wajah Gae Hya yang memar akibat pukulan Lee Joon sambil berbicara sendiri
“huft... siapa yang berani memukuli wanita ! ! ! dia pasti orang gila”
“kau juga tag terlalu jelek. Kenapa dia memukulimu ? apa karena kau gila ya?? Ah tidak juga. Lalu karena apa??”
# # #
by ... _Lee Gae Hya